Selasa, 24 Mei 2011

You know ??

(Lihat resleting) YKK ? itu singkatan dari Yoshida Kogyo
Kabushibibaisha perusahaan resleting terbesar di dunia.




Suara "wek..wek..wek" bebek gak akan menggema baik di gua, lembah, dll..
sejauh ini belum ada penjelasan dari para ilmuwan.



Rata-rata 12 bayi yg lahir di dunia tiap hari, diserahkan ke orang tua yg
salah (ketuker-tuker)
: udah pastiin kalian gak salah satunya kan ??



Sebagian besar lipstik dari merek2 terkenal, bahan bakunya memakai sisik
ikan laut.




Leonardo Da Vinci bisa menulis sambil tangan yg lain menggambar di saat
yg sama.



Pemilik perusahaan Marlboro yg pertama meninggal gara2 kanker
paru2



Kecoak masih bisa betahan hidup 10 hari tanpa kepala.



Lebih banyak jumlah ayam dari pada manusia di dunia.



Pendapatan bersih anggota DPR perbulan sebanyak Rp54.907.200 wow



Starbucks menggunakan cangkir kertas 2,3 milyar per tahun



Ada lebih dari 87.000 kombinasi minuman yang mungkin ada di Starbucks



Pizza Hut memiliki kurang lebih 40.000 restoran yang tersebar di 100 negara



Nama Pizza Hut diambil karena tempat awal usaha ini didirikan seperti hut (pondok/gubuk)



Jika cacing dibelah dua, bagian yang memiliki kepala akan tetap hidup




Sumber : dari laci meja sampe dibawah bed. (red.berbagai macam sumber)

Hadiah Khusus

Aku berdiri di pintu. Aku memerhatikan. Aku mendengarkan, Dan, aku tersenyum. Ia tidak tahu bahwa aku ada di sana. Ia menggumam. Ia menyanyi. Ia mengutuk ukuran sekrup yang salah. Ia menyanyi lagi. Ia mengukur. Ia menumpahkan kotak paku. Ia mengutuk lagi. Ia tertawa geli. Dalam diam. Dengan penuh kasih.

Ia sedang membangun sebuah ruangan. Kamar khusus untukku. Sebuah kamar yang “pantas” bagiku untuk meenulis. Dan, aku berani bersumpah, meskipun aku bisa salah, ia berkata pada dirinya sendiri, Ia akan menyukai kamar ini! Dan, aku berani bersumpah, meskipun aku bias salah, aku berbisik pada diri sendiri, Ia akan menyukai kamar ini-karena kaulah yang membangunnya, khusus untukku. Kemudian aku tersenyum, mungkin terlalu keras. Ia menoleh dan melihatku.

Dengan bingun ia mendorong topinya ke belakang dan bertanya, “Apa yang kau lihat?” Aku tertawa geli. “Kau.” Ia tersenyum, apakah kau menyukainya kamr barumu?” Aku tersenyum, “Aku sangat menyukai kamar baruku.” Dan ia tersenyum lebar.

Kemudian ia menyatakan, “Kau tidak lagi dudk di kursi yang tanpa sandaran, menulis di meja butut di ruang kerja kumuh tanpa jendela dan cahaya buram..”

“Dan,”selaku, “Kau tidak lagi harus duduk di sofa butut itu sambil menggangguku menulis.” Aku mengedipkan mata, ia membalasnya. Dan, dengan serius ia berkata, “ Sekarang kau akan mempunyai kamar yang layak, dengan perlengkapan yang benar, cahaya yang cukup, dan aku akan memasang peraut pensil sehingga kami dapat terus meruncingkan pensil agar kau bias menulis dengan benar.” Aku tidak sampai hati mengatakan padanya bahwa aku menulis dengan pena. Ia membangun kamar itu khusus untukku-termasuk perlengkapan lainnya, aku sangat suka.

Tidak lama kemidian aku sudah berada di kamr baru, siap untuk menulis. Dengan benar, tentu saja. Aku mempunyai kursi yang benar, meja yang benar, pencahayaan yang benar, bahkan pengasah pensil yang benar. Aku sudah siap, tetapi ada sesuatu yang tidakberes. “Aku tidak bias menuli. Aku tidakb isa memulai. Ruangn ini sempurna dan benar seperti impian. Kemudian aku mengerti. Aku memungut kertas dan pena lalu pergi ke ruang kerja yang kumuh, Tanpa cahaya yg buram, dan duduk di kursi yang keras tanpa sandarann. Terheran suamiku memandangiku dari sofanya, “Apa yang salah ?”

“Aku tidak bias menulis.” Kataku. Dengan serius ia bertanya “Apa ada yang salah dari kamar barumu?”

“Serius nih,”jawabku. “Ya.. kau tidak ada di ditu.” Ia tersenyum lebar. Dan, aku mulai menulis, dengan benar.


From Chicken Soup, Edisi For The Soul. Big sorry aku lupa dan ga inget siapa pengirimnya.

Senin, 14 Maret 2011

Long Distance - Bruno Mars

There's only so many songs
That I can sing to pass the time
And I'm runnin' out of things
To do to get you off my mind
All I have is this picture in a frame
That I hold close to see your face everyday

With you is where I'd rather be
But we're stuck where we are
It's so hard, you're so far
This long distance is killin' me
I wish that you are here with me
But we're stuck where we are
It's so hard, you're so far
This long distance is killin' me

It's so hard, it's so hard
Where we are, where we are, you're so far
This long distance is killin' me
It's so hard, it's so hard
Where we are, where we are, you're so far
This long distance is killin' me

Now the minutes feel like hours
And the hours feel like days while I'm away
You know right now I can't be home
But I'm comin' home soon, comin' home soon

All I have is this picture in a frame
That I hold close to see your face everyday

With you is where I'd rather be
But we're stuck where we are
It's so hard, you're so far
This long distance is killin' me
I wish that you were here with me
But we're stuck where we are
It's so hard, you're so far

Can you hear me cryin'?
Can you hear me cryin'?
Can you hear me cryin'?
Oh, oh, oh

With you is where I'd rather be
But we're stuck where we are
So hard, so far
This long distance is killin' me
I wish you are here with me
But we're stuck where we are
So hard, so far
This long distance is killin' me

It's so hard, it's so hard
Where we are, where we are, you're so far
This long distance is killin' me
It's so hard, it's so hard
Where we are, where we are, you're so far
This long distance is killin' me

There's only so many songs
That I can sing to pass the time

Stay Here Forever - Jewel

I'm laying here dreaming, staring at the ceiling
Wasting the day away
The world's flying by our window outside
But hey baby that's okay
This feels so right, it can't be wrong
So far as I can see
Where you wanna go, baby, I'll do anything

'Cause if you wanna go, baby, let's go
If you wanna rock, I'm ready to roll
And if you wanna slow down,
We can slow down together
If you wanna walk, baby, let's walk
Have a little kiss, have a little talk
We don't gotta leave at all
We can lay here forever
Stay here forever, oh, oh, oh, oh

If you want to see that Italian tower leaning
Baby, we can leave right now (right now)
If that's too far, we can jump in the car
And take a little trip around town
They say that California
Is nice and warm this time of year
Baby, say the word and we'll just disappear

Jewel Stay Here Forever lyrics found on http://www.directlyrics.com/jewel-stay-here-forever-lyrics.html

'Cause if you wanna go, baby, let's go
If you wanna rock, I'm ready to roll
And if you wanna slow down,
We can slow down together
If you wanna walk, baby, let's walk
Have a little kiss, have a little talk
We don't gotta leave at all
We can lay here forever
Stay here forever, oh

It’s a big world for a boy and a girl
Lettin’ go of it all, holdin’ on to one another
Oh, there’s a whole other world to discover
Under the covers

So if you wanna go, baby, let's go
If you wanna rock, I'm ready to roll
If you wanna slow down,
We can slow down together
If you wanna walk, baby, let's walk
Have a little kiss, have a little talk
We don't gotta leave at all
We can lay here forever
Stay here forever
Let’s just lay here forever
Stay here forever

Kamis, 27 Januari 2011

3 x 8 = 23

Sorry sebelumnya, tapi aku ngutip story ini dari artikel yang pernah aku baca :) monggoooooo

Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka belajar, sifatnya baik.

Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang.

Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.

Pembeli berteriak: “3×8 = 23, kenapa kamu bilang 24?”
“Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: “Sobat, 3×8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi”.
Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: “Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan”.

Yan Hui: “Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?”

Pembeli kain: “Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?”

Yan Hui: “Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu”.

Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius.



Setelah Confusius tahu duduk persoalannya, Confusius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa: “3×8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia.”

Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya.
Ketika mendengar Confusius bilang dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain.

Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas.

Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confusius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya.

Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya.

Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui dua nasehat : “Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh.”

Yan Hui bilang baiklah lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan tiba2 angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba2 ingat nasehat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu. Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah terbukti.
Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba dirumahnya sudah larut malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya.
Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya.
Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasehat Confusius, jangan membunuh.
Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya.

Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata: “Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?”
Confusius berkata: “Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon.
Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh”.

Yan Hui berkata: “Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum.”

Confusius bilang: “Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3×8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu.
Tapi jikalau guru bilang 3×8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting?”

Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : “Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu.”

Sejak itu, kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu mengikutinya.


Cerita ini mengingatkan kita: Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangan kamu, apalah artinya. Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah kebenaran, tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih penting. Banyak hal ada kadar kepentingannya. Janganlah gara2 bertaruh mati2an untuk prinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat.
Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang.



(By mauritsalbert)

Jumat, 07 Januari 2011

Gambar Seni

Suatu siang aku mengelilingi museum seni sambil menunggu suamiku menyeleseikan rapatnya. Aku sangat ingin memandangi lukisan derngan tenang.


Sepasan pasangan muda di depanku memandangi liukisan sambil bicara tanpa henti. Sekilas aku memperhatikan mereka dan menyadari bahwa hanya yang perempuanlah yang terus bicara. Aku mengagumi kesabaran sang pria dalm menghadapi rentetan kata yang tiada henti itu. Karena merasa terganggu oleh suara mereka, aku berpindah tempat.


Ketika di ruangan lainnya, aku bertemu mereka kembali. Setiap kali aku mendengar perempuan itu bicara, aku berpindah tempat.


Aku sedang berdir di kasir toko souvenir museum untuk membeli sesuatu ketika pasangan itu mendekati pintu keluar. Sebelum pergi, si pria meraih kantongnya dan mengeluarkan sebuah benda putih. Ia menariknya menjadi sebuah tongkat putih yang panjang kemudian berjalan dengan bantuan tongkatnya ke ruang penyimpanan jaket untuk mengambil jaket istrinya.


“Ia pria yang berani.” Kata pramuniaga toko. “Sebagian besar kita akan menyerah jika kita menjadi buta pada usia semuda itu. Selama penyembuhan ia bersumpah bahwa hidupnya tidak akan berubah. Jadi seperti sebelumnya, ia dan istrinya akan dating ke sini setiap kali ada pertunjukan seni yang baru.”


“Tetapi apa yang ia dapatkan disina ?” tanyaku. “Ia tidak bias melihat.”


“Tidak bisa melihat? Anda salah. Ia melhat begitu banyak. Lebih dari yang anda akan duga,” kata pramuniaga itu. “Istrinya menjelaskan setiap lukisan sehingga dia bisa melihatnya di dalam kepalanya.”


Hari itu aku belajar sesuatau tentang kesabaran, keberanian, dan cinta. Aku melihat kesabaran seorang istri muda menjelaskan lukisan2 kepada seseorang yang tidak bias melihat dan keberanian seorang suami yang tidak membiarkan kebutaan mengubah hidupnya. Dan, aku melihat cinta di antara dua manusia ketika aku melihat pasangan ini berjalan menjauh sambil bergandengan tangan.



Wew, sumpah aku suka banjet ama cerita ini.

Tapi ini bukan cerita yang aku buat sendiri,melainkan artikel yang aku kutip dari sebuah buku Chucken Soup, maaf aku lupa siapa nama pembuat cerita, BIG SORRY ok :)